9/19/2008

for you,mom

HAPPY BIRTHDAY MOM....


just being able for saying that, :D
I wanna make you be proud of me,
getting success in the exam,
and it will be the greatest gift for you
:), amiiinnn....







-----------------------------------------------------------------------------------------
eitss... in the special day.. i wanna say..
Thx Ripp, for this...

ya ampuunnn.. baik banget.. :D


it will be the spirit of my blogging :D

9/15/2008

hidupku berwarna

Astagfirullah… cobaan.. cobaan..


Udah begadang di malem minggu, bangun sahur, ga tidur lagi, ngerjain tugas PTI yang isinya sebenernya: Cuma bikin essay itu. Iya… essay. Tugas yang membutuhkan mood bagus untuk dapet tulisan oke. huhhh!!!

Aku dah bikin! Minimal 500kata. Oke! 1 ½ halaman, tuh.. udah jadi! Disuruh kirim via email? Oke! pergilah aku ke warnet! Siap ngeEmail si kakak asisten dosen, siap ngepublish postingan hasil berkarya di pagi buta.

Dan nyampe disana.. kutancap falshdisk. Dann…

Ya Allah.. apa salah dan dosaku. Kau hadirkan Trojan hider sebagai penghias file word’ku. Penghias yang multitalented. Bukan sekedar MENGHias, tapi juga MENGHilangkan.

Ya!
Menghilangkan semua file wordKu…

bukan hilang,sih. Tapi berubah format.

Mana bisa asdossKu baca tugas essay pake sandi kotak2 ga jelas begitu..

Essay PTIku… Posting blogku… hasil curahan hatiku..

Kubuat dengan sepenuh hati,dan…

Proyek b’senang2 di minggu malam, Hancur sudah..

HH.. mungkin ini yang bikin hidup lebih berwarna.

Ga ada virus, pake computer ga seru
(WAKAKAKA… Kata2 penghiburan seorang putus asa:D)

9/02/2008

tetap bugar saat puasa

Apa ini hikmah tarawih?? Ibadah sekaligus menjaga badan tetep lincah bergerak.

Tadi pagi bangun jam setengah 7, padahal kuliah jam 7.. lari marathon dari gerbang ke ruang kelas, ngos-ngosan jadilah di kelas ga konsen. Pulang, ngenet, tidur.. hh.. ngerasa sesiang tadi benar2 minim pahala, malemnya kuputuskan ikutan tarawih di masjid deket rumah bude. Sendirian, ga papa lah, oke aja.

Udah dikasih tau sih.. di masjid itu tuh pake 23 raka’at. Rada serem juga, palagi ngebayangin solat tarawih bakalan nyambung ma subuh,hehe..
abis solat isya’.. o lala,, ternyata ceramah dulu.. Singkat, padat, rada ga jelas.. untung lah, yang penting aku selamat dari bahaya ketiduran di masjid,hehe.


Naaa…. Abis ceramah itu.. Exercises began.. tetttreeeteeeett.. 2 raka’at salam… 2 raka’at salam. Dan kau tau??… ternyata masjid ini, pake sistem solat lumba2.. ya ampuunn.. pantes aja 23 raka’at bisa selesai ga kepentok subuh. Yang bener aja… abis salam, langsung berdiri lagi. 23 raka’at… dibagi 2, berarti 11 kali salam.. semuanya nonstop, bener2 ga ada jeda. Benar2 BLLB –bukan lumba lumba biasa- . Imamnya dasyat betul. Udah cepet gitu, masih oke aja bacaannya.
2 raka’at, 4, 6, masih oke.. 8, boleh lah, itung2 olah raga. 10, 11, hosh.. hoshh… susah bernafas.. 14 ke atas.. ya ampun, dunia berputar. Pusing. Dulu solat 23 raka’at baik2 aja kaya’nya.. Ga tau, apa akunya yang sekarang lemah fisik,yaa.. ah, ga kaya’nya.. abis tadi waktu 8 raka’at pertama shaf’nya penuh… pas terakhir2 bolong2, hihihi… curaaaanngg…


Bukan ga ikhlas atau gimana… Cuma heran aja, ko kaya’nya solat tarawih di masjid BLLB ini lebih mementingkan aspek kesehatan daripada kekhusyukan. Berasa ujian olah raga… jongkok berdiri 23 kali,hehe.. satu yang pastinya kuingat.. kalo mo solat di masjid BLLB, pastikan kondisi tubuh prima. Tadi pagi, bangun telat, beberes Cuma 5 menit, ga bisa puppi lah yaa… kebayang ga sih, gerakan jongkok berdiri itu memberikan tekanan yang cukup berarti di bagian perut. 8-10 kali tekan masih oke lah,yaa… tapi, kaya’ di fisika tuh.. aksi reaksi… semakin diberi aksi, benda yang ditekan juga akan semakin heboh menanggapi.

Sipp. Kutemukan fakta baru, jongkok berdiri 23kali dengan keringet dingin ngucur itu ternyata sangat memilukan hati (lahh,, bahasanya,wakakak)… hohh,hohh,,, aku b’lebihan kali yaa.. tapi beneran gini adanya.. oke juga sih ibadah sambil olah raga... jadi tetap bugar di saat bulan puasa,hohoho.. mau???

jur..jurusnya jurnalisme

pasca tragedi “coba2 Unit kesenian minangkabau”, ga kapok dong, ikutan unit.. kali ini, pilihan jatuh pada… boulevard. Boulevard, Unit yang intinya adalah “Apa itu Jurnalistik”. 2 kali ikut pertemuannya.. ternyata baik2 saja.. jadi kuputuskan, oke, deh,, lanjut boulevard’nya. kali ini mo posting tugas dari boulevard. Jangan Tanya definisi jurnalistik,ya.. dipikir2, aku juga belom ngeh soalnya, hehe.. Yang di bawah ini cuma Resume materi yang kemaren dikasih waktu kita kumpul.
_____________________________________________________________________________
OKE,Kakak boulevard, mohon baca mulai dari sini:

9 elemen jurnalisme

Untuk menjadi seorang jurnalis yang baik, kita memiliki beberapa pedoman. Pedoman yang membedakan jur nalisme dengan tulisan-tulisan biasa terangkum dalam 9 elemen jurnalisme.
Pertama, Inti dari jurnalistik adalah menyampaikan kebenaran. Seseorang yang bergelut di bidang jurnalisme harus bisa menulis sesuai fakta, tidak terpengaruh oleh faktor asal-usul, agama ataupun ideologi yang dianutnya. Memegang kepercayaan publik merupakan elemen kedua.Dalam jurnalisme, ada 3 pihak yang selalu terkait. Mereka adalah pembaca, pengiklan, dan publik (masyarakat). Masing-masing pihak memiliki kepentingan yang harus dipenuhi. Sebagai jurnalis, kita harus mengatur, bagaimana tulisan yang dibuat tidak hanya membela kepentingan salah satu pihak. Dalam jurnalisme juga dikenal disiplin verivikasi. Melalui elemen ketiga ini, segala sesuatu yang disampaikan oleh seorang jurnalis dapat terkontrol. Semakin banyak verivikasi, semakin bervariasi pula sumber yang didapat. Dengan masukan dari berbagai sumber, data yang disampaikan tentunya akan semakin akurat.


Elemen keempat adalah independen. Independen dalam jurnalistik berarti seorang jurnalis harus dapat menulis tanpa tekanan dari pihak manapun. Jurnalis harus dapat menulis sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai utusan dari suatu pihak.
Elemen kelima berkaitan dengan tujuan dari jurnalisme.Dalam elemen kelima ini disebutkan tujuan dari jurnalisme, yaitu sebagai penyambung lidah rakyat sekaligus control kekuasaan. Tulisan yang mendapat tanggapan / reaksi menjadi tanda bahwa jurnalisme berhasil mempertahankan elemen keenam, yaitu menjadi forum public. Jurnalisme juga menuntut penulis memenuhi elemen ketujuh, yaitu menghasilkan tulisan yang memikat dan relevan. Selain memikat dan relevan, isi dari tulisan juga harus proporsional dan komprehensif. Maksud dari elemen kedelapan ini adalah adanya keseimbangan antar bagian-bagian dalam suatu tulisan. Jangan sampai kita hanya menampilkan judul yang sensasional tanpa diikuti isi tulisan yang berbobot. Elemen terakhir adalah berhati nurani. Dalam melaporkan fakta-fakta, seorang jurnalis harus tetap menggunakan hati nurani. Dengan berhati nurani, karya yang dihasilkan tidak akan memojokkan pihak manapun.


____________________________________________________________________
Hh, kalo dibikin checklist, jelas… blog ini jauh banget dari jurnalistik, hihihi.. hayyoo.. hayyoo… kalo blog yang lain gimana… ada yang dapet 9 checklist- kah??