12/28/2014

Bus malam dan mas tuas pengungkit

Halo. Ini jam 2 malam, saya di bus malam jalan dari bandung ke semarang dengan mas-mas aneh yang duduk di sebelah saya dengan posisi badan bagai tuas pengungkit.

Badan mungil memang bukan jaminan kita tidak akan memakan tempat orang lain di dalam bus malam. Mas di sebelah saya ini cukup mungil. Badannya 1/3 badan saya. Masnya yang mungil atau saya yang kegedean,embuh. Meskipun mini, mas-mas ini tidur sepanjang jalan dan berpose melintang, menjulur nyebrang dari kursinya ke kursi saya.

Intinya, SELALU ada bagian tubuh dari mas itu yang sampai ke area kursi saya.

Bagian yang saya tulis pakai huruf kapital kira-kira deskripsinya seperti ini: mas-mas itu tidur dengan 1/3 kepalanya masuk area senderan kepala saya. Posisi duduk saya sudah maju tidak menyender sejak pertama mas-mas ini duduk di sebelah saya. Suatu ketika,akibat goncangan hebat di jalan gronjal-gronjal, kepala mas-mas ini berbalik arah menjauhi senderan kursi saya dan menempel pada kaca. alhamdulillah, dalam hati saya pikir saya bisa duduk menyender.

Belum juga punggung saya nempel  ke senderan kursi, mas-mas itu membuka kaki lebar-lebar,semacam bersila dengan lutut menjulur masuk ke area kursi saya. Semacam tidak nyaman ada kaki mas-mas mengintimidasi begitu,saya sodoklah kaki mas-mas itu pakai ransel. Saya taruh ransel saya duduk bersama saya untuk membatasi saya dari kaki mas-mas itu. Dan yes,berhasil. Kaki mas-mas iti turun dan kembali ke areanya.

Ok, habis perkara. Saya bisa tidur sekarang.

Belum selesai saya bersyukur, begitu menoleh ke senderan kursi:

Ckckckckck.Ini mas-mas orang apa jungkat jungkit sih. Kepala bener kaki miring. Kaki udah bener kepala jadi miring.

Kalau begini ceritanya mana ada habis perkara. Yang ada habis badan saya, rontok nggak bisa tidur semalaman.*dan kenapa blog tidak menyediakan fitur emoticon palu yang bisa mengekspresikan gerakan mentung mentung orang

Endonesah oh endonesah -_-

11/14/2014

Anemia aplastik dan teman saya

Anemia aplastik.penyakit yang mendadak akrab buat saya karena dalam 4 bulan ini ada 2 orang di sekitar saya yang kena penyakit itu. Yang satu ayah teman kerja saya dan yang satu lagi teman seangkatan saya waktu S1 dulu. Gejalanya sama, jangka waktu ketahuan penyakitnya sama,dan akhirnya pun sama. Seperti ayah teman saya yang nggak ada bulan Juli lalu,teman saya pun pergi,kemarin.

Merujuk ke wikipedia, "Aplastic anemia is a disease in which the bone marrow, and theblood stem cells that reside there, are damaged. Aplastic refers to inability of the stem cells to generate the mature blood cells"

Persis seperti yang tertulis, teman saya harus dapat transfusi darah paling tidak 10 hari sekali karena sumsum tulang belakangnya tidak bisa memproduksi sel darah merah sendiri. Gejala awalnya hanya meriang,lesu. Selanjutnya jadi pucat, gusi berdarah,dan keluar bintik merah di kulit : pendarahan dalam karena trombosit minim.

Tadi ibu teman saya itu cerita, teman saya sejak kecil sering makan makanan yang dipanaskan dengan microwave atau alat pemanas lain yang memancarkan gelombang radiasi. Memang,radiasi itu salah satu penyebab anemia aplastik.

Well. Saya masih nggak tahu harus komentar apa. Di tengah teman-teman saya heboh menghitung urutan kandidat-kandidat yang akan nikah duluan,teman saya ini malah ambil bagian pergi duluan -_-,.

Teman saya ini anaknya super baik, sejauh yang saya tahu dia sehat, rajin naik sepeda dan mendaki gunung. Bukan tipikal mas-mas gendut pemalas yang obesitas. Setelah lulus seperti saya kerjaannya ngorek-ngorek sampah. Dan saya menyesal,membalas whatsappnya ala kadarnya saja 3 minggu lalu.andai whatsapp punya fiture khusus penanda orang mau pergi semacam status read yang centang 2 itu :)))

Masih aneh rasanya lihat teman saya tiduran di peti jenazah. Biasanya saya ketemu dia di lab sedang makan bekal masak sendiri: babi bumbu kecap yang sering juga ditawarkan ke saya sambil cengengesan -_-"

Nyah.sudahlah.Mungkin lain kali saya akan membalas semua whatsapp dengan sepenuh  hati dan ingat untuk meluangkan waktu mengobrol selagi saya bisa mengobrol :(

Baiklah begitu saja. Selamat jalan pichan!

10/05/2014

Galau di Tengah Malam

Terkadang karena saking sukanya sama orang, kita punya keinginan buat bisa bareng terus sama orang itu. Sms lah, whatsapp lah, telpon lah, dibela-belain nyamperin lah. Bisa dibilang itu tandanya memang kita suka sama orang itu. Sebagai pembuktiannya, saya coba pakai variabel bebas: tukul arwana.

Saya, tidak punya ketertarikan khusus dengan tukul arwana, jadilah saya merasa tidak perlu teleponan, sms, atau whatsapp dia tiap hari, apalagi ngajak ketemuan.

Bisa disimpulkan, hipotesa diterima. Orang yang bawaannya pengen kontak melulu berarti emang beneran suka.

Namun,usaha untuk bisa terus bersama yang terakhir-terakhirnya menemui kenyataan bahwa memang nggak bisa terus bersama, menimbulkan pikiran-pikiran lucu semacam pikiran saya tadi:

“Duh, gimana yaaa ini. Bisa tahan apa nggaaaak iniii”

#tiba-tiba bayangan grafik-grafik lewat di kepala#
Di otak: Eh PR konvergensi dikumpul kapan. besok balik dari jakarta langsung ke kosan si babi minta ajarin LP lah ya. Malemnya bikin resume. Besoknya kuliah sampe magrib terus bikin grafik pak tedy terus besoknya gabung lembur laporan. Berarti harus nyuci jeans sama nyiapin baju.kapaaan.doh

#kembali ingat galau#
“Eh iya juga ya, baru setaun..”

#Tiba-tiba lihat gambar kontainer sampah di desktop#
Di otak lagi: Astagaaa, belum ngitung tinggi bak sampah kantor. Belum kontak bapak RTRW. Duh, ngerjain yang itu gimana pula bagi tugasnya susah bener.

# kembali kepada galau #:
ya udah lah, coba sehari aja nggak whatsapp bisa nggak.mulai malem ini yak.”

#tiba-tiba cek hp lihat sms#
Di otak yang mulai nyut-nyutan: Alamak, lupa sms si bapak bppt pulak.Belum fotokopi harga satuaaaan. Belum scan data curah hujan. Belum ijin sama pak bos.grrr.

# mencoba kembali kepada galau yang terputus tadi#
Ok ririn kamu harus dependent!kamu pasti bisa!”

#keinget tadi belum jadi nginstall tab #
Di otak yang memberontak: Oh iya, tab si buduk gimana pula jadi nginstallnya sempet apa nggak itu dia udah mau ke laut lagi gitu. duh ketemu dulu aja lah besok.

#reflek whatsapp si buduk#
Eh anterin gw ke travel yak besok.
Si buduk bales whatsapp: ok besok bangunin aja yak

#nguap-nguap dan ketiduran
#bangun-bangun langsung baca jurnal dan baru inget tadi galaunya belum selesai, dan mau ngelanjutin tapi lupa juga tadi galaunya sampe mana.duh.


Alamak, susah betul acara menggalau ini, butuh alokasi waktu yang fokus ternyata ya -_-

9/25/2014

Indonesia Negara Maritim

Dampak dari Indonesia sebagai negara maritim yang dapat dirasakan oleh masyarakat banyak, antara lain sebagai berikut.

6/9/2014 (day 1)
-Setelah sekitar 1 jam-an whatsappan tanpa ada pending, di daratan-

Dekil 1   : "Eh, gue boarding nih. Dadah!"
Dekil 2   : "Okeee.dadah!"

-dekil 1 diterbangkan ke suatu titik di dekat laut cina selatan. Dekil 2 yang sepertinya terlalu berat untuk diterbangkan, diam menggunduk di kamar-

-2 jam kemudian-
09:00 #Dekil 2   menerima sms dari dekil 1# : “Oi, udah sampe nih gue di pulaunya,lagi nunggu helikopter”

Ohyeah, di lautpun masih ada GPRS. Dengan penuh kebanggaan akan Indonesia sebagai negara maritim, dekil 2 senyum-senyum

09:02#Dekil 2 langsung mengirim balasan ke Dekil 1#: “Waah. Yaudah lah tenang. Paling ga masih ada sinyal yaaa”

-Setengah jam kemudian-
Dekil 1: "Woi, ini lo balesnya lama apa pending sih?"

-Setengah jam berikutnya-
Dekil 2: "Sms lo baru masuuuuk

-2 jam kemudian-
Dekil 1:”Eh balesan lo baru masuk nih. Udah mau naik helikopter gue. Siap-siap nggak ada sinyal yak"

-Setengah jam setelah 2 jam yang tadi-
Dekil 2  :”ah masa ga ada sinyal amat sih?”

......... ______________ dan dekil 1 pun hilang

7/9 (day 2)
#Di dalam otak Dekil 2# : ”Ah, paling juga si buduk nyampe-nyampe langsung kerja jadi ga sempat pegang HP ”
8/9 (day 3)
#Dekil 2, di dalam hati# : ”Yah dulu di darat juga 3 hari kerja bisa ga pegang HP, biasa lah ya”

9/9 (day 4)
#Dekil 2 ceklak ceklek remote tv sama buka-buka detik dot com#: “Ini berita kenapa-kenapa di laut  ga ada kan ya?”

10/9 (day 5)
#Dekil 2 yang mulai keluar kesinetronannya kirim email ke dekil 1 lantas ngontak mbak-mbak penguasa laut cina selatan#  :”Eh,mbak,mbak, laut apa kabar nih? ga ada yang aneh kan ya?”

Mbak-mbak penguasa laut cina selatan :”Aman kok, aman”

Dekil 2  :”okeeee,” #lantas ketiduran : )))#

11/9 (day 6)
21:00 #Dekil 2 yang harus cepat lulus mencoba mengerjakan PR dengan rajin. Alih-alih membuka buku PR, dekil 2 membuka laptop# : “Ih, email kenapa ga dibales-bales dah” *nyungut-nyungut*

12/9 (day 7)
18:00 #Dekil 2 yang sudah sangat bosan mengerjakan PR –padahal mulai aja belum:p- ngubek laptop, buka-buka foto#

20:00 #Dekil 2 yang ga mulai-mulai ngerjain PR pergi ke loteng jemuran, liat bulan#

21:00 #Dekil 2 menerima telepon yang entah dari siapa. Suara mas-mas, halo-halo ga jelas, dan ohyeah, mungkin emang bulan beneran bisa kirim sinyal jaman sekarang, itu si dekil 1 nelpon#

21:00:01 Dekil 2 #Sambil loncat-loncat# :"Eh lo telpon pake apa??"
21:00:02 Dekil 1 :"Ga tau nih sambungan apa"
21:00:03 Dekil 2 :"Ha? Halo halo.lo ngomong apa sih?"
21:00:06 Dekil 1: "Iya, halo halo. Kedengeran ga?"
21:00:08 Dekil 2: "Iya halo.kedengeran kok"
21:00:09 Dekil 2: "Haloh! Haloh!"
21:00:10 Dekil 1: "Eh udah ya.ga bisa lama-lama nih"

Klek. Tut tut tut

21:00:10:05 #Dekil 2 yang melongo hanya bisa berharap Pak Jokowi nyuruh telk***** bangun tower terapung deket laut cina selatan


Indonesia negara maritim oh,oh. Luas lautnya, susah nelponnya -_-

7/10/2014

Masohi, bukan morowali atau manokwari

Well, susah sekali mewujudkan resolusi tahun 2014 untuk posting sebulan sekali. yah yasudah lah. yang penting tetap lanjut posting di tahun ini *melemah.hahaha

Awal bulan Juni kemarin saya mengiyakan tawaran survey dari Pak Bos. Ke Masohi katanya. Butuh waktu 2 minggu untuk bisa ingat saya mau dikirim kemana, atau lebih tepatnya saya baru ingat nama daerahnya setelah saya sampai disana. Itupun karena ada tulisan MASOHI diukir besar-besar di atas gunung, macem tulisan Hollywood yang sering nongol di seleksi American Idol. Sebelum lihat tulisan itu, saya hampir kena amuk partner survey saya yang pusing dengar saya bilang: Kak, kita ke manokwari pesawat jam berapa? atau kak, kita udah pesen penginapan belum di morowali? *dasar si pikun:)))

Yup, Masohi, sebuah kota pelabuhan di Pulau Seram bagian selatan, bisa ditempuh 2 jam perjalanan dengan kapal cepat dari Ambon. Dari Jakarta, tentu saja pesawat ke Ambon. Jangan khawatir, pesawat ke Ambon sudah cukup banyak. Yang perlu diwaspadai hanya kapal untuk menyebrang ke Pulau Seramnya, adanya hanya pagi atau sore. Sekali ketinggalan yasudah. bersabarlah untuk bermalam di pelabuhan :p


Kota ini sebetulnya sudah sering masuk internet karena masuk jalur transportasi ke Ora Beach, kata orang ini maldives-nya Indonesia. Sayang saya tidak bisa kesana karena waktunya mepet dan ternyata masih perlu 4 jam perjalanan dari Masohi *padahal udah pamer-pamer mau kesana sebelum survey,doh memang manusia nggak boleh sombong.
***
Skala nilai tempat wisata untuk Masohi menurut saya 7 dari 10. Pantainya (sejauh yang saya datangi ya) masih kalah dibanding Halmahera Utara dan Ambon. Ikan tidak terlalu segar karena katanya didatangkan dari Pulau Seram bagian Utara.


Makanan khas dari daerah ini adalah suami, terbuat dari singkong, kenyal, untuk makanan pokok pengganti nasi, namun bisa juga dijumpai di Ambon. Fasilitas Kota cukup lengkap dan nyaman untuk wisatawan. Selain itu yang plus adalah tata kotanya baguuus. Dilihat dari atas gunung kesannya rapi dan menurut saya berseni. Ada kapel, ada masjid, ada rumah, ada lapangan, dan ada taman -sayang saya nggak dapat foto landscape kotanya,duh.




Kata Bapak Pemda yang menemani tim saya kesana kemari, penduduk disana malas-malas. Dulu, ada kebun jambu mete yang luas sekali. Lalu ada kebun coklat dan cengkeh. Tetapi karena penduduknya kurang ulet, habis lah sudah. Ah sayang sekali.

Oh ya, boleh dibilang malas, tapi penduduk Masohi juara untuk masalah nonton bola. World Cup memberi dampak yang cukup besar bagi daerah ini. Setiap malam ada pawai motor dan setiap selesai pertandingan selalu ada arak-arakan keliling kota, sesuai kesebelasan yang menjadi pemenang. Saya sempat kewalahan terjebak pawai supporter Belanda waktu mau pergi ke Pelabuhan. Entah karena saking lamanya dijajah Belanda atau apa, supporter Belanda disini banyaaaak. Dan pawainya, alamak. Dari ujung kota ke ujun lain, macet total.

Lepas dari world cup, ada satu cerita menarik yang membuat saya terkagum-kagum sambil mikir gimana bisa gitu. 

Masohi, adalah salah satu daerah yang ikut rusuh waktu ada kerusuhan Ambon dulu. Kerusuhannya bagaimana bukan tugas saya untuk menceritakan ya,hehe. Yang saya mau ceritakan disini adalah bagaimana mereka mendapat senjata.

Yah, karena terbatasnya logistik, para pemuda di Masohi menyelam laut dalam untuk mengambil sisa-sisa perang jaman Belanda. Jangan tanya saya bagaimana detailnya apalagi tanya mereka menyelam di sebelah mana. Menurut Bapak yang menceritakan, ada orang-orang tua yang masih hidup dan dulu ikut perang jaman Belanda. Selain melihat sendiri perang ada di laut mana, beliau-beliau ini punya semacam kekuatan magis yang bisa membimbing mas-mas yang mau menyelam ambil bom.

Yang jelas, mereka berhasil mengambil bom-bom sisa-sisa perang Belanda dan mengambil bubuk mesiu-nya untuk dirakit jadi bom baru. Dan Bumm. Sepertinya  keren sekali perang lokal bukan lagi dengan bambu runcing tapi dengan bom. Semacam ada tentara-tentara jepang ikut perang -_-'

Well, percaya atau tidak, memang begitu faktanya. Mungkin kalau penduduk Masohi mau lebih rajin lagi kita bisa buka wisata perang bawah laut. Sepertinya seru ;) 

5/27/2014

Seminggu Membatu

Karangsambung adalah sebuah daerah di Kebumen Jawa Tengah yang terletak pada ketinggian 175 meter di atas permukaan laut. Terbentuk dari gabungan formasi Karangsambung dan Totogan dimana salah satu formasi didominasi batuan lempung dan gamping sedangkan yang lainnya diisi batuan beku. Dicirikan dengan bentang alam perbukitan yang membentuk tapal kuda, mengandung batuan yang sangat bervariasi dengan banyak sekali singkapan sehingga sangat cocok dijadikan area penelitian geologi.

Citra Satelit Karangsambung
Demi apa,lah.hahaha 

Akibat keisengan murtad jurusan masuk S2 pertambangan, 6 hari kemarin saya terseret ikut ekskursi eksplorasi geologi. Namanya juga mantan anak teknik lingkungan (TL) ya, begitu denger kata ekskursi di otak kebayangnya turun dari kereta lantas duduk-duduk  di bus AC sambil liat kiri kanan karena kalau mbak-mbak TL dikasih panas-panas ga ketulungan seharian pasti ada aja yang tumbang.

Macem amoeba tak bertenaga, saya berangkat dengan persiapan ala kadarnya.

Kesalahan pertama adalah saya lupa kalau ini ekskursi jurusan tambang, dimana tidak seperti di TL, tambang isinya mas-mas bukan mbak-mbak. Alih-alih berada di dalam bus AC sambil cantik-cantik make up-an, saya terseret naik turun bukit dan sungai yang embuh isinya apa, jongkok berdiri lompat-lompat dari satu batu ke batu lain, gelantungan apa saja yang bisa digelayutin buat pegangan, pagi sampai sore, dan sama sekali ga ada yang pingsan. Alamak!

 Benar-benar saya baru ngerasain namanya kerjaan orang geologi : gosong, ngos-ngosan, bekeringat, haus, dan bentol-bentol gatel. Padahal yang saya rasain kemarin itu cuma pura-pura jadi geologist, bukan beneran eksplorasi geologi. Jalan panas-panas di pinggir sungai atau jalan raya, tiap beberapa meter berhenti untuk ngelus-ngelus batu.

Ditambah, yang namanya Karangsambung, panasnya naudzubillah. Kalau Bandung yang semeriwing itu ada di 700-an mdpl, si Karangsambung ini posisinya di 160-an. Bayangkan betapa panasnya. Mendengarkan penjelasan dosen di atas kerikil di pinggir sungai jam 12 siang rasanya bak naik haji berjamaah: lagi wukuf di Arafah. Kalau boleh dibilang frustasi, iya saya frustasi.HAHAHA.


Saya, dengan background S1 TL dan S2 tambang tapi subjur ekonomi benar-benar tidak tahu harus berbuat apa dengan batu-batu itu. Pak dosen tambang terlihat sekali frustasi menjelaskan strike bukanlah dip, dan breksi adalah apa. Beliau-beliau terlihat makin frustasi karena harus berulang kali menyindir kami-kami yang melongo ini untuk aktif ikut jengkang jengking mengukur sudut rekahan batu daripada duduk doang sambil kipas-kipas ngos-ngosan.

Ngomong-ngomong saya mau kasih jempol lah buat dosen-dosen tambang. Terlihat cinta dan menikmati bidang pekerjaannya. Ga kaya saya yang kerjaannya bikin sistem pengelolaan sampah tapi ketemu sampah masih males, bapak-bapak dosen tambang ini ikut loh semua tracking. Jalan panas-panas bareng mahasiswa, menjelaskan detail-detail batuan yang kita lewati, dan tidak ragu menggelar peta sambil nangkring diatas batu, ditengah-tengah sungai. Sungguh berdedikasi.hahaha.


Sebenarnya ikut ekskursi seperti  ini sangat seru. Saya pribadi suka naik turun sungai main air, jalan di pinggir sawah, dan keluar masuk kebun. Tapi karena yang dipelajari seperti yang saya jelaskan diatas, sesuatu yang saya benar-benar nggak ngerti,  90% fokus saya saat ekskursi ada di usaha menyelamatkan diri dari tergelincir salah memilih batu pijakan atau nuncep ke pohon-pohon berduri.hahaha. 

Mengingat badan saya gendut dan sangat tidak gesit, bisa bertahan tidak jatuh atau keseleo sampai hari terakhir adalah prestasi. Yaaa, meskipun malu-malu dikit lah, orang lain bisa lompat lompat nggak pegangan, saya harus perosotan sambil nyeret batang tanaman atau apa aja yang ada di kanan kiri buat pegangan. Biar lah, yang penting selamet.hahahaha

Tapi ya, meskipun frustasi, diam-diam saya menikmati juga sih. Kapan lagi coba bisa gegayaan pakai kompas bidik-bidik gunung terus plotting di peta, foto parlente depan gunung marmer, nyebrang bendungan, makan siang di sungai, nyobain mendulang emas-meskipun ga dapet.duh- dan nangkring ga jelas di atas batu tertua di Jawa yang katanya  terangkat secara alami dari laut dalam.

Oh ya, dan saya juga jadi ingat lagi ternyata Indonesia tuh sekaya itu loh. Semacam “asal rajin nyukil-nyukil gunung sungai sama tanah”, ada saja yang bisa dijual. Dari mulai remeh temeh macam pasir atau kerikil, sampai yang bisa bikin kaya mendadak macam emas.ckckck

Okelah, paling nggak selain encok dan gatel-gatel saya dapat wawasan baru. Suatu hari nanti, kalau nggak punya uang dan makin susah cari kerjaan saya punya  opsi buat pergi ke karangsambung, diam-diam nyukilin marmer atau jongkok seharian nyari emas.muahaahaha.








4/09/2014

Pemilu Hore

Hari ini, bangsa Indonesia (harusnya) heboh. Karena katanya penentuan nasib bangsa paling ga 5 taun kedepan sedikit banyak ada di hari ini. Saya, sebagai warga negara yang sudah punya KTP cukup merasa beruntung karena ada di lingkungan yang entah kenapa rajin sekali kampanye non golput.

Pertama, SBY ngasih bikin hari ini jadi libur nasional. Lalu, dosen saya di akhir kuliah kemarin tiba-tiba menyisakan setengah jam kuliah untuk memberi tips-tips memilih pemimpin yang baik, disertai penekanan semacam "buat apa golput. kalau mau protes-protes nanti malu. orang milih aja nggak, kok protes". Babeh saya, tiba-tiba nelpon subuh-subuh masih gelap cuma buat bilang "dek, bapak kirimin scan surat undangannya ya".

Temen pramuka saya di grup whatsapp dari pagi buta ngeshare berbagai gambar yang antara lain isinya "starbuck ngasih kopi susu gratis buat yang nyoblos", "indomaret ngasih buy 1 get 1 free minuman jeruk", bahkan temen saya yang punya warung makan snack-snack korea ga mau kalah: "gratis makan hari ini" -buat yang kena tinta seluruh badan -_-

Jangan lihat agamisnya ya, ambil value generalnya aja. Dari semua ajakan non golput itu yang paling kena sih yang dikirim sepupu saya ini:

Memilih Presiden
Oleh Muhammad Ainun Nadjib 21 Maret 2014 Esai

Setiap pilihan resikonya adalah harus disertai kesanggupan untuk mengontrol sesuatu yang kita pilih. Di situlah kelemahan kita sebagai bangsa Indonesia. Kita harus memilih pemimpin tanpa sedikit pun ada kesanggupan untuk mengontrol pemimpin yang kita pilih itu.

Bahkan lebih dari itu, bukan hanya tidak sanggup mengontrol, kita bahkan tidak punya pengetahuan yang mencukupi sama sekali mengenai sesuatu yang kita pilih. Kita tidak tahu sebenarnya caleg ini kualitasnya bagaimana, hidupnya bagaimana, istrinya berapa, akhlaknya bagaimana, kita tidak tahu sama sekali. Bahkan tokoh-tokoh terkenal pun rakyat tidak tahu. Bapak ini, Gus itu, orang nggak tahu sebenarnya. Dan kalau pun mereka tahu, mereka tak punya daya kontrol terhadap yang dipilihnya ini, tapi mau tak mau harus memilih. Ini saya kira dilema kita bersama se-Indonesia.

Jadi, sederhana saja sebenarnya. Kalau anakmu naik kapal merantau ke luar pulau, maka selama naik kapal akan ada kemungkinan ada badai, ada kemungkinan dibunuh orang, ada kemungkinan dia bertengkar dengan orang, ada kemungkinan dia di ancam bahaya. Kepada siapakah engkau menyerahkan anakmu yang engkau tak bisa mengontrolnya di perjalanan, kepada siapa? Kamu titipkan pak Camat? Kamu titipkan nahkoda? Tidak ada jalan lain kecuali engkau titipkan pada Allah SWT. 

Kalau yang kau pilih di pemilu nanti kau tidak tahu siapa dia, kamu tidak bisa mengontrol dia, kenapa tidak kau serahkan pada Tuhan? Jadi serahkan pada Tuhan. Kalau dalam Islam sederhana. Kalau misal anda tidak memilih, kalau nanti anda berdoa supaya bangsa kita sejahtera, nanti Tuhan mengejek juga “Lha kamu nggak milih aja kok minta bangsamu sejahtera”. Tapi kalau memilih bingung juga mau memilih yang mana, sedangkan kalau memilih tidak bisa mengontrol juga. Ya kalau begitu serahkan pada Tuhan.

Kalau dalam Islam caranya jelas. Jadi malamnya shalat dulu kek, kalau nggak sempat ya dalam hati saja berdoa, “Ya Tuhan, gimana mosok saya nggak nyoblos, saya kan warga negara. Saya pilih lah yang kira-kira paling bagus. Cuma kan saya ndak bisa mengontrol dia, Tuhan. Jadi, tolong dong, ini saya pilih satu. Setelah saya pilih dan coblos, saya serahkan kepada-Mu. 

Kalau dia pemimpin yang baik, panjangkan umurnya. Beri dia kekuatan, dan bantulah urusan-urusannya. Tapi kalau yang aku pilih ini ternyata pengkhianat, penjilat, penindas rakyat dan sama sekali tidak punya cinta kepada kami-kami yang di bawah ini, mbok dilaknat dengan cepat, mbokcepat-cepat diberi tindakan, Tuhan. Terlalu lama lho kami rakyat Indonesia kayak gini terus bingung nggak habis-habis. Terus kepada siapadong aku mengeluh? Kepada siapa dong rakyat Indonesia mengeluh? Kepada DPR? Wongmereka itu yang justru kami keluhkan kepada-Mu ya Allah. Jadi tolong, Tuhan….”

Yang paling jagoan untuk makar adalah Allah. Kalau mereka khianat pada rakyat, berarti mereka khianat pada Tuhan. Maka Tuhan juga akan makar pada mereka. Baca saja Wa-llahu khoirul maakirin. Jejak bumi tiga kali, baru dicoblos. Nanti kalau dia khianat, dia sakit kudis.

Dan entah kenapa saya bangga sekali bisa punya foto ini:


Saya senang karena nanti-nanti ga malu kalau mau protes atau ngedumel-ngedumel soal pemerintah *pola pikir pesimistis.hahahaha. Saya senang bisa dapet kopi susu dan minuman jeruk gratis. Saya senang ada kesempatan -meskipun ga akan diambil juga-_-" - buat makan snack korea gratis. Dan yang jelas saya senang karena bisa berdoa minta Indonesia jadi lebih baik tanpa diketawain Tuhan *tiba-tiba sangat nasionalis :)))

Dan maafkan caleg-caleg yang saya pilih karena anda terancam kudisan di akhirat nanti.hahahaha



PS: maafkan karena omdo di posting sebelum ini. abis mau ngelanjutin posting bali tapi sudah tidak tertarik *kumat bocahnya.ehehehehhh

3/01/2014

Selagi ingat Bali

Waaa. Kelewat februari.nyah.resolusi tahun ini-posting sebulan sekali- terlanggar.duh

Yasudah mari kita posting untuk menebus dosa.hahaha

Ceritanya, pertengahan Januari kemarin saya dan 4 orang teman lain dapat jackpot dari bos proyekan: jalan-jalan ke Bali Gratis

Jangan tanya lah gimana senangnya. Yang jelas kami hidup mulek leha-leha puas cuci mata muter-muter di Bali, seminggu, dengan fasilitas: tiket pesawat, mobil rental seminggu include supir dan bensin, tiket-tiket wisata, parkir-parkir, dan yang jelas penginapan, free of charge, tentu saja karena ditanggung pak bos.

Karena perginya bareng anak muda, tempat yang didatengin jadi yang masa kini aja. Pantai pandawa, dreamland, dan sesuatu pantai na na yang masuknya jalan jauh lewat goa-goa, bagus, tapi saya lupa namanya.maap-maap.hahaha.

Selain pantai-pantai, tentu saja masih ada tanjung benoa-karena disitu bisa main flying fish-,uluwatu-karena itu memang keren, nonton kecak berlatar belakang tebing pura dan laut-, nonton barong, makan bebek bengil, dan makan ayam betutu,nyam.


Besakih-kertagosa-kintamani-bedugul masih sih didatengin, karena pada lupa dulu jaman bocah udah kesana belom.hahaha. 

Terakhir, yang akan dibahas di posting setelah ini adalaaah: Bali bird paaark. Tarraaaa! *efek gemerlap :D

1/08/2014

Cita-cita

Psikologi anak, saya rasa perlu dalam membuat film kartun. Dan ini, contoh film kartun yang "wah" sampai-sampai bisa mempengaruhi pikiran anak.

Seminggu yang lalu saya ke rumah dosen saya yang punya anak umur 2  tahun. Naro namanya. tapi karena masih celat, mari kita sebut dengan nayo.

Saya  : Nayo suka film apa?
Nayo : a a aku suka tooomas
Saya  : Oooh, tomas yang kereta itu ya. kalo nayo cita-citanya jadi apa?

Nayo : jadi keyeta

Saya  : ha? -mulai ga ngerti-
Saya  : kenapa pengen jadi keyeta?

Nayo : a a ku mau jadi keyeta soalnya enak bisa jayan jayan sama bisa ngoblol
Saya  : o_O -hilang kata-kata-





Tolong lah jangan ada yang bikin kartun pake tokoh batu bisa jalan-jalan dan ngobrol. Makin aneh aja ntar cita-cita anak jaman sekarang -_-'.hahaha 

1/01/2014

Balada Tahun Baru

1 Januari 2014.

Hore, tahun baru pertama punya pacar!

Sepakat untuk berhemat, si dekil 1 yang masuk kerja setengah hari ga pergi ke bandung dan si dekil 2 yang udah terlatih pasrah, diam aja di bandung.

“Yah, yasudah lah. nanti deket-deket jam 12 kita telponan aja, seru juga ;), ” sesama dekil saling menghibur dan merasa cukup bahagia karena setidaknya bisa taun baruan sama suara pacar.hahaha

21.15 WIB
Dekil 2: bla bla bla bla *ngoceh diwhatsapp sambil goler goler di kasur

Sejam kemudian
Dekil 1: oi. Masih bangun?

22. 13 WIB
Dekil 1: lirik-lirik pake emoticon whatsapp

22.18 WIB
Dekil 1: pentung pentung pake emoticon whatsapp

23.00 WIB
Dekil 1 memanggil dekil 2: rin?

00.05 WIB
Dekil 1-yang saya yakin sekali sudah sangat pasrah menerima fakta bahwa dia ditakdirkan taun baru dengan benar-benar sendirian- :  Selamat tahun baru tukang tiduur!!!!!!

02.17 WIB
Dekil 2 akhirnya bangun, liat whatsapp bejibun dan, End :I

Aiiiih. Yang mau main kembang api, main kembang api. Yang mau macet-macetan di dago ya di dago. Yang sibuk whatsapan, ya ngewhatsapp. Dan yang katanya mau taun baruan sama suara pacar tetap saja ketiduran :))))


*mari sambut tahun baru dengan ketakutan dipecat jadi pacar -_-'