12/28/2014

Bus malam dan mas tuas pengungkit

Halo. Ini jam 2 malam, saya di bus malam jalan dari bandung ke semarang dengan mas-mas aneh yang duduk di sebelah saya dengan posisi badan bagai tuas pengungkit.

Badan mungil memang bukan jaminan kita tidak akan memakan tempat orang lain di dalam bus malam. Mas di sebelah saya ini cukup mungil. Badannya 1/3 badan saya. Masnya yang mungil atau saya yang kegedean,embuh. Meskipun mini, mas-mas ini tidur sepanjang jalan dan berpose melintang, menjulur nyebrang dari kursinya ke kursi saya.

Intinya, SELALU ada bagian tubuh dari mas itu yang sampai ke area kursi saya.

Bagian yang saya tulis pakai huruf kapital kira-kira deskripsinya seperti ini: mas-mas itu tidur dengan 1/3 kepalanya masuk area senderan kepala saya. Posisi duduk saya sudah maju tidak menyender sejak pertama mas-mas ini duduk di sebelah saya. Suatu ketika,akibat goncangan hebat di jalan gronjal-gronjal, kepala mas-mas ini berbalik arah menjauhi senderan kursi saya dan menempel pada kaca. alhamdulillah, dalam hati saya pikir saya bisa duduk menyender.

Belum juga punggung saya nempel  ke senderan kursi, mas-mas itu membuka kaki lebar-lebar,semacam bersila dengan lutut menjulur masuk ke area kursi saya. Semacam tidak nyaman ada kaki mas-mas mengintimidasi begitu,saya sodoklah kaki mas-mas itu pakai ransel. Saya taruh ransel saya duduk bersama saya untuk membatasi saya dari kaki mas-mas itu. Dan yes,berhasil. Kaki mas-mas iti turun dan kembali ke areanya.

Ok, habis perkara. Saya bisa tidur sekarang.

Belum selesai saya bersyukur, begitu menoleh ke senderan kursi:

Ckckckckck.Ini mas-mas orang apa jungkat jungkit sih. Kepala bener kaki miring. Kaki udah bener kepala jadi miring.

Kalau begini ceritanya mana ada habis perkara. Yang ada habis badan saya, rontok nggak bisa tidur semalaman.*dan kenapa blog tidak menyediakan fitur emoticon palu yang bisa mengekspresikan gerakan mentung mentung orang

Endonesah oh endonesah -_-

Tidak ada komentar: